Candi Bubrah

Pernahkah kalian mendengar nama Candi Bubrah? Candi Bubrah beralamat di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Candi ini masih berada di kawasan candi Prambanan. Candi yang terbuat dari batu andesti ini berbentuk persegi panjang. Candi ini berukuran 12 meter kali 12 meter dimana keadaanya sudah rusak dan yang ditemukan hanyalah reruntuhannya saja setinggi 2 meter. Itulah alas an kenapa candi ini disebut dengan candi bubrah karena sudha runtuh alias bubrah atau rusak. 
Candi bubrah diyakini didirikan pada masa candi sewu dan candi lumbung karena ketiganya bercorak budhis dimana terdapat tempat penujaan yang dibangun oleh rakai Panangkaran. Kala itu pada masa dinasti Syailendra wangsa Tilaka atau lebih dikenal masa mutiara keluara Syailendra.. rakai Panangkaran merupakan pemimpin dinasti Syailendra yang pindah agama semula Hindu dan kini menjadi budha yang amat taat. Rakai Panangkaran juga membangun Candi Kalasan yang merupakan persembahan untuk Dewi Tara.  Tak hanya itu, dibangun juga Candi Sari dan Candi Sewu. Sayangnya saat pembangunan  tersebut selesai, Rakai Panangkaran sudah wafat. Kemudian diresmikan oleh Rakai Panaraban. 
Candi Bubrah berupa bangunan tunggal yang menghadap ke timur, sama dengan komplek Candi Prambanan yang menghadap ke timur berdiri dengan kokoh dan gagahnya. Begitu kuatnya rakyat zaman dahulu bisa membangun sebuah candi tanpa adanya teknologi seperti saat ini. bangunan candi bubrah seolah terkesan tinggi serta ramping menjadi symbol Gunung Meru. Terdapat Susunan stupa induk merujuk konsep pantheon dalam agama Budha.Satu stupa dikelilingi delapan stupa, kemudian dikelilingi 16 stupa. Bagian luar tubuh candi ada relung-relung berisi arca Dhyani Buddha. Relung utara  berisi Dhyani Buddha Amogasiddhi menghadap utara. Relung barat Dhyani Buddha Amitabha. Relung selatan berisi arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa. Sedangkan sisi timur relungnya berisi arca Dhyani Buddha Aksobhya. Perbedaan di antara arca Dhyani Buddha itu ada salah satunya pada posisi duduk dan tangannya. Candi Bubrah seperti, memiliki keunikan yang tidak dimiliki candi-candi Buddha lainnya. seperti motif hiasan taman teratai yang mengisi lapik di bawah padmasina pada Dhyani Buddha. Motif hiasan terdapat di kaki, tubuh, atap, dan pagar langkan. Satu motif hias yang  sangat khas Candi Bubrah yaitu hiasan ceplok bunga yang mengisi pagar langkan sisi luar candi. Candi ini cukup menarik bukan, taka da salahnya kalian berkunjung kesini ! Yuk agendakan perjalanamu kesini ya !

0 Response to "Candi Bubrah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel