Guru Yang Berbeda
Bu Ida adalah seorang guru. Ia guru kelas lima disebuah sekolah swasta. Ia ingin
belajar menjadi guru yang baik untuk murit-muritnya.pada hari pertama masuk
sekolah seperti biasa miss ida menyapa muridnya di kelas. . Ia akan mengajari
semua muridnya tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Ia akan menyayangi
murid-muridnya , hal yang akan dilakukan pada semua guru.namun kata-katanya
hanyalah bohong belaka, ia memperlihatkan bahwa di baris belakang ada anak yang
tampak lesu dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan di kelas. Anak tersebut
bernama agna.
Dalam
buku catatan perkembangan pribadi agna, dikatakan bahwa agna tidak pernah
berkumpul dengan temn-temannya dan tidak pernah mau bermain serta bergaul. Ia
lebih sering menyendiri dan melamun. Pakaian yang ia kenakan juga pakaian
lusuh.nilai ulangannnya juga tidak bagus bahkan cenderung jelek. Dengan rasa
kesal bu ida memberi nilai nol pada pekerjaan agna. Nilai nol sebagai tanda ia
telah gagal.
Di
sekolah ini, setiap guru diwajibkan melihat catatan perkembangan siswa sejak
masuk ke sekolah tersebut. Bu ida sangat penasaran dengan perkemabngan agna.
buku pertama yang ia baca, adalah buku perkembangan agna sejak kelas satu
hingga sekarang.
Ketika
melihat catatan tedi, bu ida sangat terkejut. Guru kelas satu menuliskan kalau
agna adalah anak yang pandai, prestasinya cemerlang dan selalu tertawa lepas
tanpa beban. Ia bergaul bersama teman-temannya dan mengerjakan semua tugas
dengan baik. Ia berperilaku sopan dan menyenangkan.
Dalam
buku catatan kelas dua dikatakan bahwa agnaaadalah anak yang disukai oleh
teman-temannya. Namun ibunya sedang sakit keras. Berjuang antara hidup dan
mati. Agna berada dalam kesulitan. Guru kelas tiga menuliskan bahwa kematian
ibunya membuat agna terpukul. Ia sudah berusaha melakukan segala hal namun
ayahnya tidakmemberi dukungan yang seharusnya dilakukan ayah kepada
anaknya.agna perlu dibantu mendapatkan jalan keluar. Guru kelas empat
menuliskan bahwa tedi adalah anak penyendiri dan tidak tertarik pada pelajaran
di sekolah. Juga tak mau bergaul dengan teman-temannya. Dan sering tertidur
dikelas. Bu ida malu terhadap dirinya sendiri, betapa ia tidak pernah
memeberikan perhatian yang lebih pada agna.
Suatu
hari, ketika bu ida berulangtahun. Semua
siswa memabwakan hadiah. Agna membawakan kado yang di bungkus kertas bekas dan
agak acak acak dan lusuh. Dengan menitikan air mata bu ida memilih memebuka
kado dari agna. semua murid tertawa ketika melihat kado dari agna yang berisi
gelang yang sudah ada copot manik-maniknya serta parfum yang tinggal sedikit.
Bu ida menghentikan tawa mereka dengan
mengatakan bahwa gelang itu sangat cantik dan mengoleskan parfum di
lengan serta menikmati baunya.
Ternyata
hal itu membuat agna bahagia. Perhatian kecil bu ida memberikan ia semangat
lagi. Hari itu, agna menunggu bu ida hingga jam terakhir. Dan ia menemui bu ida
dan berkata , harumnya sama seperti harum ibuku. Dan kemudian ia berpamitan
untuk pulang dengan wajah berseri-seri.
Bu
ida menangis berjam-jam menyesali perlakuannya terhadap agna selama ini. Sejak
saat itu ia n dan semangatnya kembali lagi. selalu mmberikan perhatian khusus
kepada agna sehingga pikir. Semakin
besar perhatian bu ida kepada agna, begitu pula agna semakin memberikan
tanggapan yang positif.Agna mulai menyukai pelajaran di sekolah dan perlahan
menjadi anak yang mempunyai semangat belajar kembali. Hingga diakhir tahun agna
menjadi juara kelas. Kini perkataan bu ida dulu memang bohong. Agna menjadi
murid kesayangan bu ida. Akhirnya agna lulus dari sekolah dasar dengan menjadi
juara dikelasnya. Menjadi bintang kelas.
Satu
tahun kemudian agna mengirimkan surat untuk bu ida yang berisi sebuah kalimat,
“ bu ida adalah guru terbaik yang pernah dimiliki selama ini. Empat tahun
kemudian kembali bu ida mendapatakan surat dari agna , ia menjadi lulusan SMA
terbaik dan bu ida tetap guru terbaiknya sepanjang hidup.
Empat
tahun kemudian, agna kembali mengirimkan surat untuk bu ida. Dalam suratnya
itu, ia bercerita bahwa ia lulus kuliah dengan predikat lulusan terbaik dan
mendapatkan beasiswa melanjutkan kuliah S2. Dan kini nama agna menjadi lebih
panjang karena gelar S2 yang ia dapatkan.dalam surat tersebut, agna meminta bu
ida untuk datang di acara wisuda. Dengan senang hati bu ida bersedia datang. Ia
memakai gelang dan parfum pemberian agna waktu dulu. Agna menangis ketika
bertemu dengan bu ida dan mereka berpelukan.
Dan
di akhir pertemuan itu bu ida berkata, “ terimakasih agna , karena engkau yang
membuat ibu mampu melihat segala sesuatu secara berbeda , sebelumnya bertemu
denganmu ibu tidak tau bagaimana seharusnya mengajar.Sebuah cerita yang menarik
dan dapat diambil hikmah “ kita tidak pernah tahu, apa dampak dari sikap dan
perilaku kita terhadap orang lain di kemudian hari.”
0 Response to "Guru Yang Berbeda"
Post a Comment