Baju Doreng

 

Sam begitu teman-teman memanggilnya. Sam adalah anak laki-laki yang berasal dari orang tua yang sederhana. Sejak kecil ia mempunyai cita cita menjadi tentara. Ia terinspirasi oleh kakeknya yang juga seorang tentara. Sejak Sekolah Dasar ia senang dengan atribut tentara seperti baju doreng dan pernak-pernik lainnya. Orang tuanya pun berharap semoga sam dapat mewujudkan  cita-citanya.

            Setelah selesai Sekolah dasar. Sam melanjutkan ke SMP yang tak jauh dari rumahnya.ia ikut dalam anggota osis dan menjadi ketua osis waktu itu. Banyak pengalaman ia daparkan di SMP ini. Erbagai kegiatan ia lakukan bersama teman temannya dalam anggota OSIS.walaupun ia bukan bintang di kelas namun tetap menjadi sepuh besar dikelasnya. Kegiatan pramuka pun ia ikut. Menjadi tim inti dalam pramuka. Selesai SMP ia melanjutkan SMA yang berada sekitar 15 km dari rumahnya.

Salah satu SMA dikota Magelang. Di sekolahnya kini, ia kembali ikut menjadi anggota OSIS dan menjadi BANTARA Pramuka. Berbekal pengalaman di masa SMP, ia bisa mengikuti kegitan tersebut. Memunculkan ide- ide baru dalam program di sekolah. Keinginannya untuk menjadi tentara tetap terpatri dalam hati. Ia sudah mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti les fisik seperti renang dan lari. Setiap pagi dan sore hari, ia mengelilingi kampung dengan berlari. Di hari minggu ia mengikuti les renang di dekat rumah. Badannya pun kian hari kian terbentuk. Rasanya sudah siap menjadi seorang tentara berbaju doreng.

            Setelah lulus SMA, ia mendaftarkan diri menjadi tentara. Banyak tes yang harus dilalui. Mulai dari tes administrasi hingga tes pantokir. Ini kali pertama ia mendaftar. Ia gagal di ujian pantokir. Ia pun harus mengulang tahun depan untuk bisa mendaftar lagi. Hati memang kecewa namun ini bukanlah kesempatan terakhir baginya. Tahun depan masih bisa untuk mendaftar lagi.

            Tahun kedua ia mencoba mendaftar lagi. Masih sama, ia harus kecewa di ujian pantokir lagi. Padahal ini adalah kesempatan terakhir baginya. Kecewa teramat dalam. Ia pun tidak bisa menerima kenyataan ini. Ia benar benar terpukul. Murung di dalam kamar seperi orang tak punya semangat hidup. Hari hari berlalu. Orang tuanya pun sedih melihat anaknya murung. Sampai suatu ketika, sams sering marah-marah. Bicara sendiri di dalam kamar. Mungkin ia tertekan dengan keadaan.

            Begitu inginnya ia menjadi seorang tentara. Namun takdir berkata lain. 2 kali gagal dalam pendaftaran. Ia jarang mandi. Semakin hari rambutnya semakin gondrong tak mau di cukur. Ia tak lagi hanya di kamar namun mau pergi ke luar rumah. Namun di luar ia sering menampakkan perilaku yang aneh. Berbicara sendiri dan marah-marah dengan orang yang lewat.

            Orang tua nya memeriksakan keadaan sams. Dokter berkata bahwa sams mengalami gangguan jiwa. Mengalami depresi karena ia tak mampu mencapai cita-citanya. Obat dan terapi telah sams jalani, berharap ia kaan kembai menjadi laki-laki tangguh seperti sediakala. Namun Tuhan berkata lain. Terapi yang ia jalani sama sekali tidak membuahkan hasil.

Rupanya sams sangat menginginkan dirinya bisa menjadi pasukan doreng. Berbagai upaya telah dilakukan oleh orang tuanya untuk kesembuahan dirinya. Namun sampai hari ini , ia belum bisa sembuh. Hari-hari penderitaan dialami oleh orang tuanya. Ia berharap sams bisa menata hidupnya kembali. Menjadi laki laki yang gagah dan normal. Banyak tetangga yang merasa prihatin terhadap keadaan sams.

            Pernah suatu ketika ia pergi berjalan kaki hingga  4km. Orag tuanya pun khawatir. Dicari kesana kemari. Ternyata ia pergi ke sebuah kantor koramil yang berada 4 km dari tempat tinggalnya. Disana ia hanya melihat para tentara berlatih dan berjaga di pos. Sams memang sangat menyukai baju doreng.

            Ibunya berusaha menenangkan diri. Ia tak tahu lagi , apa yang harus ia lakukan untuk kesembuhan putranya itu. Banyak orang memberikan altenatif pengobatan. Semua pun dijalani. Sampai puluhan kali mereka pergi ke sebuah tempat untuk berobat. Namun sampai hari ini belum membuahkan hasil.Cobaan terkadang datang di waktu yag tak kita tahu. Entah mimpi apa keluarga ini, hingga cobaan yang harus di hadapi begitu pahit.

            Seorang anak yang menjadi kebanggaan orang tuanya, harus mengalami hal yang sama sekali tak di inginkan. Keterpurukan dan depresi yang sangat dalam membuatnya seperti orang gila.

0 Response to "Baju Doreng"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel